Argumentasi
Full Day School
Full day school
adalah program sekolah yang
menyelenggarakan proses belajar mengajar di sekolah selama sehari penuh.
Umumnya sekolah yang menyelenggarakan pendidikan full day school dimulai 07.00 sampai 16.00. Oleh karena itu, menurut
saya full day school cocok
dilaksanakan mulai sejak kecil yaitu mulai MI/SD sebagai penunjang prestasi
dalam dunia pendidikan. Karena dalam full day school akan memperoleh pendidikan
karakter dan sumber pengetahuan yang luas. Selain itu full day school juga bermanfaat dalam menghadapi arus globalisasi
misalnya kenakalan di luar sekolah. Karena dengan diadakan full day school pergaulan bebas akan terkurangi bekat dampingan
seorang guru di sekolah.
Pendapat saya diperkuat
oleh, Presiden Joko Widodo
telah berpesan bahwa kondisi ideal pendidikan di Indonesia adalah ketika dua
aspek pendidikan bagi siswa terpenuhi. Adapun dua aspek pendidikan itu ialah
pendidikan karakter dan pengetahuan umum. Pada jenjang sekolah dasar (SD),
siswa mendapatkan pendidikan karakter sebanyak 80 persen dan pengetahuan umum
sebanyak 20 persen.
Menurut Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy
mengatakan bahwa memperkuat pendidikan karakter peserta didik menjadi rujukan
dalam menentukan sistem belajar mengajar di sekolah Namun, full day school
ini bukan berarti para siswa belajar selama sehari penuh di sekolah. Program
ini memastikan siswa dapat mengikuti kegiatan-kegiatan penanaman pendidikan
karakter, misalnya mengikuti kegiatan ekstrakurikuler. Selain itu, lingkungan
sekolah harus memiliki suasana yang menyenangkan. Hal tersebut dapat dilakukan
dengan menerapkan pembelajaran formal sampai dengan setengah hari, selanjutnya
dapat diisi dengan kegiatan ekstrakurikuler. Usai
belajar setengah hari, hendaknya para peserta didik (siswa) tidak langsung
pulang ke rumah, tetapi dapat mengikuti kegiatan ekstrakurikuler yang
menyenangkan dan membentuk karakter, kepribadian, serta mengembangkan potensi mereka. Dengan demikian,
para siswa dapat terhindar dari pengaruh-pengaruh negatif dan kegiatan
kontraproduktif, seperti penyalahgunaan narkoba, tawuran, dan sebagainya. Ia mengatakan, saat ini sistem belajar
tersebut masih dalam pengkajian lebih mendalam, termasuk perihal kondisi sosial
dan geografis mana saja yang memungkinkan sistem belajar tersebut diterapkan.
Menurut Mahmud
seorang guru SD mengatakan kalau orang tuanya itu pada bekerja, full day
school bisa jadi alternatif utama untuk menyekolahkan anak sekaligus
menitipkan anaknya. Seenggaknya orang tua pasti tenang saat bekerja karena
anaknya di sekolah dan pastinya aktivitasnya itu serba positif. Ada guru yang
mendampingi saat anak-anaknya berada di sekolah.
Menurut
masyarakat penerapan full
day school juga dapat membantu orang tua dalam membimbing anak tanpa
mengurangi hak anak. Setelah bekerja, para orang tua dapat menjemput buah hati
mereka di sekolah. Dengan
sistem ini juga, orang tua tidak khawatir atas keamanan anak-anaknya karena
mereka tetap berada di bawah bimbingan guru selama orang tuanya berada di
tempat kerja.
Saya memang memperbolehkan teman-teman mengutip pendapat para tokoh untuk memperkuat argumen yang teman-teman sampaikan. Tapi hal itu tidak berarti bahwa saya mengizinkan teman-teman untuk meng-copy paste tulisan dari situs lain secara utuh.
BalasHapusSaya tahu, bahwa Tulisan yang Mbak Anny buat sebagian besar berasal dari situs berikut ini
http://www.tajuk.id/read/kompas/sejumlah.tokoh.pendidikan.kendal.menolak.full.day.school.