Kontroversi
Organisasi Pengkaderan
Sebagaimana halnya sang mentari yang tak
pernah bertemu dengan sang rembulan. Demi tercapainya sebuah keinginan harus
menghadapi lika-liku kehidupan yang fana ini. Setelah sekian lama menuntut ilmu
hampir 2,5 tahun. Masalah dan ujian selalu datang bergantian.
Pendidian Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)
adalah salah satu jurusan di IAIN Tulungagung yang multi talenta. Dimana mahasiswanya
harus pandai disegala bidang, baik itu senam, ketrampilan, musik, pengetahuan
yang menyeluruh di semua mata pelajaran dan lain sebagainya. Akan tetapi sangat
amat disayangkan apabila hanya mengetahui pengalaman didalam kampus. Oleh karena
itu, ketua jurusan PGMI mengambil kebijakan bahwa mahasiswa tidak hanya aktif
didalam kampus tetapi diluar kampus harus juga aktif. Salah satunya yaitu
dengan mengikuti organisasi ekstra. Semua mahasiswa diwajibkan memilih minimal
1 intra dan 1 ekstra. Saya sangat setuju dengan kebijakan tersebut. Karena dengan
begitu mahasiswa akan lebih tersalurkan bakatnya melalui organisasi yang ia
tekuni.
Dari situlah saya mulai berfikir dan terdorong
untuk mengikuti sebuah organisasi ekstra. Akan tetapi sangat jauh dari apa yang
saya bayagkan. Disitulah kita harus pandai mengkaji dan mengulas sebuah
informasi. Tidak hanya itu, pengaruh dari organisasi lain sangat memprihatinkan
bagi seorang junior seperti saya. Akan tetapi bagi saya adanya kontroversi
pasti ada jalan keluarnya. Entah itu melalui proses yang lama ataupun sekalinya
langsung terselesaikan.
Faktanya sampai sekarang permasalahan antar
senior dan junior dilain organisasi saling mempengaruhi satu sama lain. Yang paling
mudah dipengaruhi adalah seorang junior yang belum mengetahui apa-apa dan masih
labil. Disinilah saya mulai tergoyah oleh pengaruh organisasi lain, baik itu
masalah segi pandangan atau cara memperoleh kader. Mungkin saya masih seorang
junior yang setiap melangkah harus berfikir panjang. Untuk menghindari
kontroversi yang menegangkan saya tidak pernah memihak sebelum ada bukti yang
jelas. Karena bagi saya sebuah permasalahan akan terselesaikan apabila ada
sebuah butkti. Saya tidak pernah menganggap organisasi saya yang paling benar
dan paling unggul. Bagi saya setiap organisasi bebas untuk berkembang malalui
pemikiran, kepribadian, dan perilaku yang diharapkan.
Ketika senior dari organisasi lain mencoba
mempengaruhi saya, saya tidak bisa berkata apa-apa karena saya merasa belum
pantas untuk berbicara sebelum ada bukti yang membenarkan dan saya mulai
menganggap itu adalah hal yang wajar karena semakin tinggi pohon pasti semakin
kencang badai yang menerpa. Kalau dikritisi permasalahan-permasalahan yang
timbul itu seharusnya dapat dijadikan dorogan agar sadar bahwa untuk memperoleh
kader-kader yang berkualitas itu tergantung sebesar apa upaya yang dicapai
tanpa merugikan pihak lain.
Dari situlah bagi para mahasiswa
organisasi itu penting untuk kita belajar dari pengalaman agar lebih mandiri
dan sebagai pendukung untuk aktifitas dikampus. Semuanya itu sama saja dan yang
bisa memilih adalah diri kita sendiri, bukan orang lain karena jarang sekali
orang lain mengetahui bakat yang kita miliki. Tekunilah apa yang yang kita
sudah rencanakan dan lakukan.
#penulisankreatifPGMI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar